PPSW Libatkan Tomas dan Toga Cegah Stunting

Info Gambar :

Sungai Raya - Menjadi salah satu daerah yang berpotensi banyak mengalami kasus stunting membuat sejumlah pihak berupaya menekan agar stunting tidak meningkat di Kubu Raya. “Memang stunting bukan penyakit menular, namun kasus ini bisa terjadi akibat asupan gizi yang tidak seimbang. Makanya penting bagi kami untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami bagaimana cara menghindari stunting sejak dini,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kubu Raya, Ni Ketut Surtini disela-sela Oerientasi Terkait Cegah Stunting Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat 5 Kecamatan Kubu Raya yang digelar Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW-Borneo), Senin (18/9) di Hotel 95 Pontianak.

Ni Ketut Surtini menerangkan selain menghambat perkembangan dan pertumbuhan, stunting juga bisa menurunkan fungsi kekebalan, kecerdasan hingga menyebabkan penyakit jantung. Stunting merupakan kasus pertumbuhan anak yang terganggu, karena kurang asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.

Karenanya dia menilai, sangat penting bagi orang tua untuk mendeteksi masalah stunting pada anak se-dini mungkin. “Orang tua harus tahu anaknya stunting apa tidak dengan memantau pertumbuhan anaknya, karenanya penting bagi kita untuk mengedukasi msyarakat agar tahu bagaimana mencegah atau mengantisipasi terjadinya stunting,” paparnya.

Kasus stunting pada anak lanjut dia, pada dasarnya masih bisa dicegah dengan cara memberikan makanan yang kaya akan protein terutama protein hewani pada anak. “Karena inti masalah stunting sebenarnya dari buruknya makanan yang dikonsumsi. Protein anak usia di atas 6-12 bulan itu butuh 1,2 g/kg dari berat badan. Di atas itu lebih banyak lagi proteinnya,” paparnya.

Apabila anak sudah terlanjur terkena stunting, menurutnya masih bisa diobati dengan konsultasi ke dokter, memberi makanan yang kaya protein, istirahat dan tidur yang cukup. “Namun ini hanya untuk yang belum melewati masa pubertas. Kalau sudah pubertas, tidak bisa diobati,” tutupnya.

Direktur PPSW-Borneo, Reni Hidjazie mengatakan pihaknya sengaja melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan sosialisasi bagi masyarakat mengenai stunting di Kubu Raya. “Kami berharap agar melalui kegiatan ini semua pengetahuan yang didapat untuk mencegah stunting bisa kembali disebarluaskan atau disosialisasikan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat ke msyarakat luas,” ucapnya.

Dengan mendapatkan peningkatan pemahaman otomatis kat dia, akan mendorong percepatan perbaikan gizi bagi masyarakat luas tarutama di Kubu Raya.

Ditempat yang sama, ‎Tokoh Masyarakat Sungai Kakap, Panut Suyitno, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru mengenai stunting melalui kegiatan, “Insya Allah usai kegiatan ini akan saya rekomendasikan ke pihak pemerintah desa untuk mengdukasi atau melakukan sosialiasai bagi masyarakat untuk sama-sama mengantisipasi terjadinya stunting,” ungkapnya.

Tidak hanya sosialisasi, Panut juga menegaskan akan mendorong pemerintah desa untuk menerapkan sejumlah program yang dapat menekan stunting di Sungai Kakap.

Sumber : pontianakpost.co.id

JARINGAN SKPD