Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meluncurkan secara resmi batik motif mangrove tumuk putih khas Kubu Raya. Peluncuran dilakukan Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus pada momen Peringatan Hari Ulang Tahun Koperasi ke-71 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (27/7). Motif mangrove tumuk putih menjadi motif kelima dari batik khas Kubu Raya yang telah diluncurkan secara resmi.
“Sejak Kabupaten Kubu Raya berdiri pada 2007 dan mulai menjalankan produk pemerintahannya di 2008, sudah ada lima motif batik Kubu Raya yang kita luncurkan. Mulai dari motif layar meretas, kelambu raja, harmoni serampai, gelombang muare, dan yang terbaru mangrove tumuk putih,” kata Wakil Bupati Hermanus sebelum melakukan peluncuran.
Hermanus mengatakan kehadiran motif terbaru yakni mangrove tumuk putih semakin menambah keberagaman batik-batik yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Selama ini, ujarnya, berbagai motif batik khas Kubu Raya selalu ditampilkan dalam berbagai acara resmi dan tidak resmi. Karena itu, dirinya berharap kelima motif batik khas Kubu Raya dapat terus digunakan dalam berbagai kesempatan.
“Intinya bagaimana kita mencintai batik-batik yang ada di daerah kita. Batik ini tentu tidak sembarangan. Batik itu memiliki nilai filosofis tersendiri. Mulai dari motif batik yang pertama sampai kepada batik yang akan kita luncurkan. Contohnya batik harmoni serampai, itu filosofisnya adalah kombinasi berbagai etnis yang ada di Kubu Raya,” kata Hermanus menerangkan.
Menurut Hermanus, mangrove tumuk putih dijadikan sebagai motif batik khas Kubu Raya didasarkan pada kondisi wilayah Kubu Raya sendiri yang didominasi potensi hutan mangrove. Bahkan, menurutnya, mangrove tumuk putih menjadi satu-satunya mangrove terlangka di dunia dan berada di Kabupaten Kubu Raya.
“Tentu perlu kita lestarikan, perkenalkan, dan peluncuran ini sebagai bentuk kita mempromosikan kekayaan potensi mangrove yang ada di Kubu Raya. Nah, hari ini kita launching batik mangrove tumuk putih khas Kubu Raya. Mudah-mudahan ini berkesan dan dapat segera digunakan untuk berbagai kegiatan baik di tingkat nasional maupun daerah,” ajak Hermanus.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya, Nora Sari Arani, mengatakan batik mangrove tumuk putih merupakan ikon Kubu Raya dalam mempromosikan mangrove di Pantai Tengkuyung. Pantai Tengkuyung sendiri merupakan trek ekowisata bagi dunia dan masyarakat Provinsi Kalimantan Barat.
“Dengan memakai batik mangrove, berarti sudah mengenalkan Kubu Raya ke dunia internasional,” ujar Nora. (rio)