Bupati Muda Nilai Muatan Lokal Gambut dan Mangrove Tepat Diterapkan di Kubu Raya

Info Gambar :

PROKOPIM KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove sangat tepat untuk diterapkan di sekolah di Kubu Raya, mengingat Kabupaten Kubu Raya memiliki lahan gambut dan mangrove yang cukup luas.

“Bahkan beberapa sampel penilitian menyebutkan, jenis-jenis mangrove tertentu yang tidak terdapat di wilayah Indonesia lainnya, namun ada di Kabupaten Kubu Raya,” kata Bupati Muda usai menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove yang digelar World Agroforestry (ICRAF) bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, dan berkolaborasi bersama BRGM, Blue Forest dan WWF, di Gardenia Resort & Spa, Kamis (4/8/2022).

Menurut Bupati Muda, Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Kubu Raya, karena Kabupaten Kubu Raya memiliki lahan gambut dan mangrove yang cukup luas yakni, 293 ribu hektare lahan gambut dan 122 ribu hektare tanaman mangrove. 

“Masyarakat, khususnya genarasi muda harus memahami hal ini. Jika kedua hal ini (gambut dan mangrove) dapat dimanfaatkan, maka generasi kita justru akan berpikir mendunia,” ujar Bupati Muda,

Bupati Muda menambahkan, melalui Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan lahan gambut dan hutan mangrove secara maksimal.

“Nanti, akan kita evaluasi terkait bahan ajarnya, mana yang perlu ditambah dan mana yang harus diperkuat,” ujarnya.

Bupati Muda menerangkan, Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove ini akan segera dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya, bahkan pada pekan depan, akan dilakukan uji coba pembelajaran.

“Dengan kita memantik seperti ini, nantinya para guru juga akan mencari berbagai informasi terkait gambut dan mangrove ini, terutama informasi terbaru yang nantinya akan berkembang untuk didiskusikan,” ujarnya. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kubu Raya M. Ayub mengatakan kedepannya pihaknya akan memonitor dan evaluasi sekolah baik itu SD maupun SMP yang menjadi sekolah sasaran untuk uji coba pengajaran Muatan Lokal Gambut dan Mangrove.

”Itu sebagai evaluasi, desain kurikulum ini layak atau tidak untuk diteruskan tanpa penyempurnaan, atau masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dengan melibatkan beberapa mitra,” kata M Ayub.

M Ayub berharap melalui Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Mangrove dan Gambut ini, generasi muda di Kubu Raya akan terus mencintai dan peduli terhadap lingkungan gambut dan mangrove.

“Kedepannya, disetiap mata pelajaran akan kita sisipkan tentang gambut dan mangrove. Kita berharap, melalui muatan lokal ini, generasi kita juga dapat menerapkannya secara langsung,” kata M Ayub. (Jek)

JARINGAN SKPD