Mendagri Apresiasi IPM Kubu Raya Diatas Provinsi Kalbar

Info Gambar :

PROKOPIM KUBU RAYA- Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengucapkan selamat HUT ke-15 Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Tito, pemilihan tema Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya tahun ini yakni, Dengan Semangat Kepong Bakol Kubu Raya Semakin Inovatif dan Produktif Demi Mengejar Kebahagiaan Rakyat, sangat tepat.

"Saya anggap tepat, khusus dalam proses recovery dari dampak Covid-19 sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan yang sedang berlangsung,” kata Tito yang disampaikan melalui video berdurasi 3.47 menit, Jumat (15/7).

Tito juga mengapresiasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya yang angka rata-ratanya berada diatas Provinsi Kalimantan Barat.

“Berdasarkan data BPS 2021 Kabupaten Kubu Raya dengan mutu pelayanan yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai angka 68,16%, angka ini merupakan rata rata diatas capaian Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sebesar 67,90%,” tuturnya.

Menurut Tito, upaya dan kerja keras yang telah dilakukan Pemkab Kubu Raya guna meningkatkan IPM ditandai dengan kualitas pendidikan, kesehatan dan pendapatan masyarakat yang lebih baik.

Untuk itu Tito meminta Pemkab Kubu Raya agar terus fokus membangun SDM yang unggul melalui program–program pendidikan dan kesehatan yang tepat sasaran, bermanfaat, efektif dan efisien.

“Hanya dengan SDM yang unggul maka sumber daya yang lain akan dapat memiliki nilai tambah. Di hari jadi yang ke-15 ini saya berharap Kabupaten Kubu Raya terus dapat berbenah diri, mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas dan religius,” harap Tito.

Tito juga mengingatkan, pandemi Covid-19 masih belum berakhir, karena itu, protokol kesehatan (prokes), terutama pemakaian masker pada tempat berkumpul yang rawan penularan tetap harus dilakukan. Lalu gencarkan kembali vaksinasi booster agar masyarakat memiliki kekebalan yang cukup untuk menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya meminta pemerintah fokus pada upaya membangun sumber daya yang unggul melalui program pendidikan dan kesehatan yang benar-benar bermanfaat tepat sasaran efektif dan efisien. Hanya dengan SDM yang unggul maka semua sumber daya yang lain akan dapat memiliki nilai tambah," yakin Tito.

Sementara Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, keberhasilan Kubu Raya memperoleh IPM di atas rata-rata daerah di Kalbar, merupakan kado indah bagi masyarakat Kubu Raya.

Menurut Muda, strategi kebijakan Kepong Bakol yang diterapkan Pemkab Kubu Raya memiliki arti bergerak bersama tanpa ada ego sektoral dalam menggerakkan kebijakan harus tepat dan berkorelasi langsung terhadap usia harapan hidup masyarakat Kubu Raya yang meningkat.

“Semua variable kita hitung mulai dari kesehatan dan pendapatan, semua kita hitung. Pemerintah membuka peluang untuk masyarakat supaya hidup layak, tenang dan lebih sejahtera,” katanya, Kamis (14/7).

Termasuk kata dia pada sektor pertanian dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemkab Kubu Raya juga melakukan upaya peningkatan dengan kebijakan Kepong Bakol.

“Semua layanan berpengaruh, termasuk di tingkat desa, semua sektor harus Kepong Bakol,” sebutnya.

Penguatan sektor UMKM dinilai Muda membuat perekonomian masyarakat tumbuh dan berkualitas. 

“Karena ini juga berdampak menguatnya sektor pangan di masyarakat. Maka kita permudah perizinan. Kita kawal,” sebutnya.

Salah satu komoditi unggulan Kubu Raya disebutkan Muda adalah di sektor pertanian dan perkebunan hortikultura yang tersebar hampir di sembilan kecamatan.

Termasuk potensi perikanan, industri kreatif dan UMKM. Kubu Raya telah dikenal memiliki ribuan industri kreatif dan UMKM berbagai bidang.

“Kalau ini terus meningkat maka akan melompatkan pertumbuhan ekonomi Kubu Raya yang juga agregat terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar,” jelasnya.

Menurut Muda, pertumbuhan SDM juga menjadi perhatian serius pihaknya. Maka penguatan sektor pendidikan dan kesehatan terus digencarkan dengan berbagai cara kepong bakol. 

“Itu semua tentu juga mempengaruhi IPM Provinsi Kalbar,” ucapnya.

Muda menilai, berbagai inovasi akan terus dilakukan Pemkab Kubu Raya dalam memajukan pertumbuhan di semua sektor. Sebab, inovasi yang diciptakan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan IPM Kalbar.

Melalui kerja sama semua sektor, tutur Muda, berbagai capaian selain IPM juga berhasil diraih, seperti menurunkan angka stunting.

“Dari semula angka stunting kita 23 persen turun menjadi 14 persen dan pada tahun 2021, angka stunting di Kubu Raya menjadi 7,9 persen,” papar Muda.

Pada bidang kesehatan, Pemkab Kubu Raya mengutamakan upaya pencegahan melalui pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas. Pemkab Kubu Raya menyalurkan Penerima Bantuan Iuaran (PBI) sebesar Rp21 miliar setahun.

“Agar masyarakat dapat terlayani jaminan kesehatan yang lebih baik,” jelas Muda.

Pada tahun mendatang, Pemkab Kubu Raya melakukan fokus  strategi pada hal substantif dan masif, semuanya bergerak untuk merubah mainset lebih baik, sehingga bisa lebih aktif dan produktif.

“Dan tentunya bisa lebih dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga,” ujarnya.

Sinergisitas Pemkab-DPRD, Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah mengapresiasi pencapaian IPM yang diraih Pemkab Kubu Raya. Menurut Agus, keberhasilan yang diraih tidak terlepas dari sinergisitas yang baik antara Pemkab dan DPRD Kubu Raya dalam menjalankan program-program pemerintahan.

“Kita dari DPRD sebagai bagian dari Pemda selalu memberikan saran dan dukungan terkait program yang mengarah ke IPM,” katanya, Kamis (14/7).

Agus menjelaskan indikator IPM terdiri dari berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan dan kesehatan. Program-program yang dijalankan Pemkab Kubu Raya terkait hal tersebut selama ini dinilainya sudah berjalan cukup baik.

“Output yang dihasilkan dari program yang dilaksanakan di masyarakat terbukti berjalan cukup baik sehingga menghasilkan IPM yang berada di atas rata-rata di Kalbar,” sebut Agus.

Apalagi menurutnya, Kubu Raya, termasuk seluruh wilayah di Indonesia dalam dua tahun terakhir mengalami masa-masa sulit karena diterpa pandemi Covid-19.

“Indonesia diterpa masa-masa sulit di dua tahun belakangan, namun Kubu Raya mampu melewati masa-masa itu dengan baik dan kuat,” tuturnya.

Meski begitu, Agus tak menampik masih ada beberapa pekerjaan rumah yang masih harus terus diselesaikan oleh Pemkab Kubu Raya, seperti pada sektor pertanian dan perikanan.

Pada sektor pertanian sebut Agus, masih banyak irigasi pertanian di Kubu Raya yang rusak dan perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan pada sektor ini menurut Agus masih terkendala karena kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kubu Raya yang belum maksimal untuk mengcover sektor tersebut.

“APBD Kubu Raya belum maksimal untuk mengcover normalisasi atau perbaikan ini, namun pastinya harus ada solusi terkait hal ini, karena sektor pertanian ini cukup penting bagi Kubu Raya,” sebut Agus.

Sementara di sektor perikanan, khususnya perikanan tangkap, dipaparkan Agus, Pemkab Kubu Raya harus memperkuat koordinasi dengan Pemprov Kalbar, karena bidang ini kewenangannya sekarang ada di tingkat provinsi, tidak lagi di tingkat kabupaten.

“Memang kewenangan ini sekarang ada di tingkat provinsi, tidak lagi di kabupaten, tapi koordinasi yang baik harus tetap dilakukan dengan Pemprov Kalbar agar sektor perikanan tangkap di Kubu Raya bisa lebih ditingkatkan,” sarannya.

Satu hal lain, sambung Agus, meski pembangunan infrastruktur jalan masih menjadi perhatian Pemkab Kubu Raya, Agus menyarankan agar pembangunan infrastruktur yang dilakukan lebih menyasar ke jalan-jalan poros kabupaten.

“Infrastruktur jalan poros kabupaten memang harus masih digenjot,” pungkas Agus. (Syam)

JARINGAN SKPD